Mengobati Bipolar Disorder Dengan Ketentraman

Mengobati bipolar disorder sangat penting. Karena gangguan bipolar disorder dapat merusak kehidupan penderitanya. Mereka harus bergelut dengan dirinya sendiri; melawan kesedihan juga depresi, mengendalikan suasana hati yang berubah-ubah. 

Energi yang seharusnya digunakan untuk membangun masa depan habis terhisap oleh gangguan bipolar disorder tersebut. Gangguan ini berdampak terhadap fungsi sosial. Mereka dapat bermasalah di tempat kerja, menarik diri dari pergaulan, dan 70% penyandang bipolar gagal dalam perkawinan. 

Oleh karena itu meskipun tidak ada cara cepat mengobati bipolar disorder, harus ada upaya agar dapat menetralisir gangguannya. Minimal berada dapat dikendalikan. 

Apakah Bipolar Disorder Dapat Disembuhkan?

Cara mengobat bipolar disorder

Menurut beberapa pandangan para ahli, bipolar disorder tidak dikategorikan sebagai penyakit. Namun tidak lebih sebagai karakter seseorang. Oleh karena itu tidak ada penyembuhannya, kecuali sekedar cara mengendalikannya. 

Apapun opini mengenai bipolar disorder, sudah selayaknya menyembuhkan gangguan bipolar. Lalu bagaimana cara menyembuhkannya? Berikut ini cara mengobati bipolar disorder berdasarkan berbagai pengalaman penderita. 

 

Menyembuhkan Bipolar Disorder dengan Ketentraman

Seperti diungkapkan mengenai ciri-ciri dan penyebab bipolar disorder, gangguan emosi berupa goncangan, kesedihan, dan juga lingkungan yang menyebabkan stress, dapat memicu timbulnya gangguan bipolar. 

Oleh karena itu, dari beberapa pengakuan penderita bipolar, mereka sembuh setelah merasakan ketentraman dalam hatinya. 

Suasana hati mirip dengan lautan; ada gelombang, ombak yang pecah, badai, gelombang, dan angin menderu. Semakin banyak riak-riak kecemasan dalam hati, semakin mudah gejala bipolar itu muncul ke permukaan. 

Sedangkan ketika seseorang berada dalam ketentraman, hatinya ibarat sebuah telaga yang tenang nan teduh. Hati terisi dengan rasa syukur serta kebahagiaan. 

Kebahagiaan hakiki dalam hati merupakan obat bipolar disorder yang paling ampuh. Kebahagiaan itu membuat suasana hati stabil, tidak berfluktuatif. 

 

Ibadah Khusu'

Salah satu cara meletakan ketenangan di dalam hati ialah dengan ibadah yang khusu'. Salah seorang penderita bipolar mengungkapkan ia sembuh dari bipolar setelah menyerahkan segalanya hanya untuk Sang Pencipta. 

Pikiran, perasaan, seluruh potensi yang ada pada dirinya tidak lain dan tidak bukan semata-mata hanya untuk kepentingan ibadah. Ia kembali berada di jalur yang seharusnya; yaitu tidak ada tujuan dalam hidup kecuali beribadah. 

Dengan begitu, perlahan-lahan segenap yang bernama ketenangan itu memenuhi dadanya. Bahkan ia tidak pernah tahu tingkat ketenangan tersebut; ketenangan yang tidak berhubungan dengan tarikan duniawi. Ketenangan yang mendamaikan dan menentramkan. 

Ketika ketenangan itu bersemayam di relung hatinya, sedikit demi sedikit gejala bipolar disorder-pun menghilang dengan sendirinya. Kesedihan yang mendalam lenyap. Duka cita tanpa sebab menghilang. Begitu pula dengan depresinya, berganti dengan ketentraman. 

Bangun Tengah Malam

Bangun tengah malam untuk beribadah merupakan cara tercepat mendapatkan ketentraman. Terlebih jika terbiasa mencapai level yang dapat dikatakan sublim. Dimana seseorang tidak menyadari dimana ia berdiri. Namun segenap jiwa raganya dipenuhi oleh curahan kasih sayang; dan dipenuhi oleh segenap ketentraman. 

Ketentraman tersebut akan tetap bersemayam hingga seharian penuh. Dan ketika malam kembali datang, hatinya sudah digejolaki rasa rindu untuk kembali bersimpuh di hadapan Tuhan. 

Penerimaan Pengertian Keluarga

Penderita bipolar disorder yang mendapat ketenangan dari suasana rumah juga cenderung dapat menyembuhkan penderitaannya. Seperti dijelaskan dalam artikel sebelumnya, penderita bipolar biasanya hidup dengan poor parenting. 

Maka cinta dan kasih sayang seseorang dengan sendirinya merupakan obat terbaik untuk menyembuhkan. Kasus artis Marshanda memperlihatkan bahwa ia hidup dengan poor parenting di masa kecilnya. Kemudian ketika dewasa suasana keluarga juga tidak menentramkan hatinya. 

Pasangan Yang Menerima

Menjauhi lingkungan yang menciptakan stress sangat diperlukan dalam masa-masa penyembuhan. Ada penderita yang baru menyadari bahwa dirinya mengidap bipolar disorder ketika usia 30-an. Seperti penderita lainnya, kondisi rumah tangganya di ambang kehancuran. 

Setelah tahu bahwa ia mengidap bipolar, ia memberitahukan kepada istrinya. Dan di luar dugaannya, sang istri menerima dan memaafkan semua kesalahan (yang disebabkan gangguan bipolar). Bahkan sang istri menitikan air mata ketika bermunajat mendoakan kesembuhan suaminya. Merasakan besarnya cinta sang istri, ia berangsur-angsur terbebas dari gangguan bipolar. 

Ada pula cerita dimana penderita mendapatkan kasih sayang dari ayahnya. Sang ayah tidak menghakimi atas kelakuan impulsif (akibat bipolar). Justru mendukung agar dirinya lebih baik. 

Dengan kasih sayang ayahnya ini, ia mengakui bahwa penderitaan bipolarnya menghilang. Dapat dikatakan bahwa ia benar-benar sembuh dari gangguan bipolar. 

Oleh karena itu, kita akhirnya memahami bahwa cinta serta kasih sayang memang diperlukan dalam kehidupan ini. Cinta itu pula yang menjadi obat untuk bipolar disorder.