Kisah Dari Sujamal: Cerita Jodha Akbar 213

Pengakuan Sujamalwww.microtrendy.blogspot.com --- Cerita Jodha Akbar sebelumnya: Sujamal melarikan diri ketika hendak disidangkan dalam istana. Jalal mengejar dan mendapatkan Sujamal. 

Ketika bertarung dengan Jalal, justru Sujamal menyelamatkan Jalal dari anak panah yang dilepaskan oleh seseorang yang tak lain adalah Sharifudin. 

Jalal sangat terkejut dengan kebenarannya yang ia ketahui, bahwa Dilawar adalah Sujamal. Dan Sujamal adalah kakak dari Jodha. Tambah terkejut lagi manakala mengetahui bahwa Sujamal menyelinap ke istana demi menemukan seseorang yang ingin membunuh Jalal. 

Kelanjutan cerita dari tertangkapnya Sujamal dikisahkan di bawah ini.

Episode sebelumnya: Sujamal Terkena Panah

Cerita Jodha Akbar 213: Jalal Menyesali Perbuatannya Kepada Jodha


Jalal sangat terkejut dengan kenyataan itu. Ia mendengar Dilawar Khan mengaku sebagai Sujamal.

"Sujamal?" kata Jalal seolah ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. "Sujamal kakaknya Jodha?" Pikirannya melayah-layah. Gambaran pertemuan Jodha dengan lelaki di kuil, pertengkarannya dengan Jodha, dan perlakuannya yang menyakiti Jodha melintas cepat di benaknya. 

Kemarahannya berubah menjadi penyesalan mendalam. "Ratu Jodha menemui kakaknya, tetapi aku telah paham kepadanya." Kata Jalal. 

Ia kini tidak marah kepada siapapun melainkan kepada dirinya sendiri. Sambil memukul-mukul bayangan dirinya di permukaan air, ia tidak tahu bagaimana cara meminta maaf atas kelakuannya terhadap Jodha. 

"Ratu Jodha, maafkanlah aku. Aku lah yang melakukan kesalahan besar. Aku telah menyalahkanmu. Namun mohon maafkanlah diriku ini. Aku berharap engkau bisa memberitahukan kebenaran itu. Kau seharusnya percaya kepadaku, Ratu Jodha..." Ucap Jalal di hadapan bayangannya sendiri. 

Provokasi Adam

Adam datang menemui Jalal. Ia tahu Sujamal kehadiran Sujamal berbahaya bagi dirinya maupun orang-orang yang mendukungnya. Untuk itu ia berusaha mendatangi Jalal meskipun dihalang-halangi Atgah Khan. 

"Aku tidak mengerti dengan tindakanmu ini, Yang Mulia," ucap Adam, "Sujamal telah menyerang kita di Mehwar. Dan bukannya menghukum dia, engkau justru merawatnya."

"Dia akan membayar itu semua. Tetapi tidak di sini. Tidak pula dalam keadaan seperti ini. Aku tidak bisa menjadi pengecut dengan menyerang seseorang yang sedang terluka." Jawab Jalal. Suaranya tegas sebagaimana biasanya. Ada seulas senyuman di bibir Sujamal demi mendengar jawaban Jalal. 

"Tetapi ia juga telah mencoba membunuhmu di perayaan itu." Lagi, Adam mencoba memprovakasi Jalal. Namun Jalal menjawabnya dengan alasan ,"Kalau dia ingin membunuhku, dia tidak akan menyelamatkanku hari ini." 

Keadaan Setelah Penangkapan

Ketika terjadi percakapan antara Jalal dan Adam juga Atgah Khan, datanglah Sharifudin dengan tergesa-gesa. Untuk menutupi apa yang dilakukannya, ia segera bertanya kepada Jalal. "Apakah kau berhasil menangkap lelaki itu?"

"Iya. Dan akupun diserang oleh orang lain. Kemana saja kau?" Tanya Jalal. 

Sharifudin beralasan bahwa ia mencari Dilawar Khan dari sisi hutan yang lain. Ia berencana menghadangnya. Jawaban ini membuat Adam tersenyum sinis karena ia mengetahui apa yang dilakukan Sharifudin. 

Selanjutnya dikisahkan bagaimana Sujamal dirawat. 

Sujamal di bawah pengobatan tabib Mughal. Awalnya ia tidak mau menerima kebaikan dari bangsa Mughal. Ia tidak mau meminum obatnya. Namun Jalal memaksanya. Barulah ia bersedia meminum obat itu. 

Mereka - Jalal dan Sujamal - membuka percapakan dengan pertanyaan dari Sujamal mengenai alasan kenapa sampai Sujamal datang ke istana. Apalagi dengan cara menyamar sebagai seorang pelayan. 

"Kami bangs Rajvanshi menganggap janji sangatlah penting. Itu -lah sebabnya mengapa aku datang ke istanamu." Kata Sujamal. 

"Aku tidak mengerti." Ucap Jalal. 
"Aku sudah berjanji kepada adikku - Jodha - bahwa aku selalu melindungi suaminya." Sujamal mulai bercerita. "Ketika aku tahu Jodha terkena racun, aku datang menemuinya. Dan setelah itu berniat pergi dari Agra untuk selamanya..." 


Kisah Dari Sujamal

Jalal menyimak dengan seksama. Lalu Sujamalpun mengisahkan lagi.. "Tetapi malam itu aku mendengar Abu Mali dan sekutunya di istana ini merencanakan pembunuhan atasmu...

Lalu kata Sujamal, "Mereka berencana membunuhmu di malam perayaan itu. Jadi aku datang dan mengirimkan pesan kepada pengawalmu melalui anak kecil: bahwa nyamamu dalam ancaman."

Atgah Khan yang menyadari itu segera menyela, "Jadi engkau yang mengirimkan pesan itu."
 "Benar. Aku yang telah mengirimkan surat kepadamu." Jawab Sujamal. 

"Malam itu aku telah membunuh orang yang ditugasi membunuhmu. Tetapi aku-lah yang dituduh melakukannya." Kemudian Sujamal menceritakan pula langkah-langkah yang diambilnya. Mulai dari menyamar menjadi pengawal istana dan seterusnya.

Setelah selesai, Sujamal memohon diri untuk pergi. Jalal-pun mengabulkannya meskipun Sujamal masih menyimpan permusuhan dengan bangsa Mughal. Tetapi Sujamal mengakui tidak mungkin membunuh suami dari adiknya sendiri. 

Jalal Mengetahui Kenapa Jodha Tidak Bercerita

Satu hal yang sangat mengganggu Jalal mengapa Jodha tidak mau berbagi cerita padanya. Sujamal mengatakan bahwa karena ia adalah seorang wanita Rajput. "Akulah yang telah membuatnya berjanji untuk merahasiakan itu semua." kata Sujamal. 


Atas tindakan Jalal, Sharifudin dan Adam tidak puas. "Mengapa kau mengampuni musuhmu?" Tanya Sharifudin. Jalal hanya menjawab, "Karena ia adalah prajurit sejati." Lalu Jalal melanjutkan perkataannya, "Aku akan menangkap orang mengaku setia padaku, tetapi justru berencana membunuhku. Aku tidak mungkin mengampuninya."


Pada sinopis cerita Jodha Akbar selanjutnya, diceritakan bagaimana perasaan Jalal berkecamuk. Ia berjalan menuju kamar Jodha... Namun ia tidak pernah tahu bahwa setiap langkahnya mendekatkan dirinya dengan deraian air mata...