Kelanjutan Setelah Kepergian Jodha: Cerita Jodha Akbar

Kelanjutan Cerita Jodha Akbar setelah kepergian Jodhawww.microtrendy.blogspot.com -- Sebelumnya diceritakan episode Jodha Pergi dari Agra. Jalal sangat sedih karena selain meninggalkan surat perpisahan, Jodha meninggalkan jejak-jejak kenangan indah. 

Seperti kata pepatah, adakalanya kita baru menyadari betapa besar nilai seseorang ketika orang tersebut pergi dari sisi kita. Begitulah Jalal. Ia sedih karena kepergian Jodha dari Agra. 

Baca episode sebelumnya: Surat Jodha Untuk Jalal

Kelanjutan Cerita Jodha Akbar Setelah Kepergian Jodha

Setelah berbagai kejadian di istana, terjadi percakapan antara Rukaya dengan Maham Anga. Rukaya berpikir pastilah Maham Anga telah menyembunyikan sesuatu darinya.

Ketika Rukaya menanyakan apakah Maham Anga mengetahui bahwa Dilawar adalah Sujamal, Maham Anga terlihat terkejut. Tentu saja untuk mengelebui Rukaya. Ia adalah orang pertama yang tahu bahwa Dilawar Khan adalah Sujamal. 

Namun demikian, Rukaya tetap menaruh rasa curiga kepada Maham Anga. Pastilah Maham Anga menyembunyikan sesuatu darinya. Pikir  Rukaya. Maham Anga bukanlah orang yang tidak mengerti, ia tahu betul kalau Rukaya curiga padanya. 

Maham mencoba mengarahkan pikiran Rukaya. Bukan bagaimana caranya, namun bagaimana dengan hasil akhirnya. Dan hasilnya adalah kepergian Jodha dari Agra untuk selamanya. 

Rukaya tidak juga puas dengan semua hasil dari kerja mereka berdua dalam menjebak Sujamal. Dalam pikiran Rukaya, meskipun Jodha pergi namun ia tidak dianggap bersalah. Ia tahu bagaimana sikap Jalal mengetahui kebenaran ini.

Jalal pasti akan mencari Jodha. Begitu pikir Rukaya. Dan Rukaya benar, tidak lama lagi, dalam penyesalan dan kesedihan Jalal berusaha menemukan Jodha dengan segenap cintanya.

Pastilah kejadian ini begitu membekas di hati Jalal: bahwa Jodha adalah seorang wanita yang menjaga kehormatan. Jalal akan lebih menghormatinya lebih dari yang sebelumnya. Cinta Jalal akan tertawan oleh balutan pengorbanan Jodha selama ini.

Terlebih Jalal tahu bahwa Jodha rela menderita, rela dimarahi, rela menanggung kepedihan demi keselamatan dirinya, Meskipun Jodha tahu semua pengorbanan itu sama sekali tidak dihargai oleh suaminya. Tetapi sebagai seorang wanita terhormat, Jodha menunjukan sikap yang seharusnya.

***

Nun jauh di sana, Jodha berjalan seorang diri dalam kesedihan. Setangguh apapun seorang wanita, ia memiliki perasaan, sisi lembut yang tak dapat dipisahkan dari dirinya.

Jodha menangis dalam hatinya. Berbagai perasaan tumpah menjadi satu dalam dirinya: kesal, kecewa, harapan, cinta, prinsip, ketabahan.... Ia kesal dengan sikap Raja. Selama ini ia mencurahkan segalanya untuk Jalal demi tugas seorang istri.

Ia rela menyembunyikan berbagai kesedihan dari Raja. Ia tidak menuntut, tidak meratap, tidak meminta perhatian, tidak pula mencari cinta Raja. Yang ia inginkan hanyalah sikap adil dari Jalal.

Sesungguhnya hidupnya adalah pengorbanan untuk Jalal. Berkali-kali ia menyelamatkan Jalal. Bahkan ia harus merelakan nyawanya hampir melayang. Semua itu karena prinsipnya sebagai wanita terhormat.

Tetapi Jalal tak ubahnya batu. Betapapun hebat Jodha mengukir pengorbanan dalam kehidupan Jalal, tetapi Jalal tidak mengerti. Apakah tidak ada sedikitpun jejak dirinya yang membekas di hati Jalal?

Jalal tidak pernah tahu bahwa  hadiah terbaik dari dirinya adalah mengubahnya menjadi seorang raja yang lebih baik. Ia tidak pernah memberi hadiah berupa kemewahan. Mengubah seorang lelaki menjadi lelaki yang hebat adalah hadiah terbaik yang bisa diberikan seorang wanita.

Hati Jodha terisak-isak dalam keperihan. Meskipun kakinya melangkah pergi, tetapi kenangan di istana itu selalu mengikutinya. Terkadang ada keindahan terselip di antara kenangan-kenangan itu.

Perjalanan yang dilakukannya bersama Jalal dulu untuk berdoa merupakan kenangan terindah. Ia terkenang dengan tatapan teduh sang raja, pada senyuman yang menentramkan, dan pada keberanian Jalal  melindungi dirinya selama perjalanan itu.

***

Cerita Jodha Akbar 215: Sharifudin Menutupi Kesalahannya


Sementara itu dikisah Sharifudin kesal dengan dirinya sendiri. "Kau sangat beruntung Jalal. Aku telah berusaha sebisaku. Tetapi kau selalu saja lolos. Andaikan Jalal tewas, tentu akulah yang sekarang duduk sebagai seorang raja dan... Ratu Jodha adalah milikku..."

Ia terus berjalan sedangkan pikirannya sibuk memikirkan kegagalannya. "Kini Sujamal terbukti tidak bersalah. Raja pasti akan menyelidiki siapakah pelaku pengkhianatan itu...."

Tak sengaja ia bertemu dengan Maham Anga. "Kenapa kau terlihat begitu cemas?" Tanya Maham Anga.
"Aku mengikuti Raja dan Sujamal"

"Sujamal?" kata Maham Anga berlagak tidak mengerti, "Raja mengejar pria Rajput. Apa hubungannya dengan Sujamal?
"Pria itu adalah Sujamal."

Sekali lagi Maham Anga berpura-pura terkejut. "Apa? Maksudmu pria Rajput itu adalah kakaknya Jodha? Ah, tapi untunglah dia telah tertangkap dan dipenjarakan"

"Tidak. Raja telah mengampuninya, Maham Anga." jawab Sharifudin. Lalu ia membuat alibi untuk menutupi kelakuan dirinya. "Raja kini sangat suka dengan orang-orang Rajput. Sujamal menyelamatkan Raja dari serangan anak panah."

"Raja diserang? Apakah dia baik-baik saja? Siapa yang menyerangnya?"
"Kami belum tahu," Sharidufin beralibi. "Sujamal memberitahukan bahwa orang tersebut tinggal di istana ini. Orang itu mengaku setia kepada Raja. Padahal sesungguhnya ia bekerja sama dengan Abu Mali."

"Syukurlah karena Raja baik-baik saja dan hubungan dengan Amer tetap terjaga." kata Maham Anga, lalu katanya, "Aku sedih karena Raja meragukan Ratu Jodha. Aku merasa kasihan dengan wanita itu.."

"Aku tidak mengerti.." ucap Sharifudin ketika mendengar kata Jodha.
"Kupikir kau belum tahu...Ratu Jodha telah meninggalkan istana ini."
"Apa!"
"Ya. Jodha telah pergi."
 "Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Sharifudin
"Ia terluka karena Raja sudah meragukan kesetiaannya."

Hati Sharifudin senang karena dengan keretakan antara Jalal dan Jodha, kesempatan untuk mendapatkan Jodha lebih besar bagi dirinya.

Ia tidak menyadari bahwa kejadian itu justru semakin mendekatkan hati Jalal dengan Jodha. Dan Jalal sedang mempersiapkan perjalanannya demi menemukan kembali cintanya yang hilang: yang akan menjadi kisah menggetarkan..


***

Itulah kelanjutan kisah Jodha Akbar setelah Jodha pergi dari istana. Kepergiannya justru telah menanamkan benih-benih cinta di hati Jalal. Karena dengan kepergiannya, barulah Jalal mengerti arti kehadiran Jodha di sisinya selama ini.