Penggolongan Anak Indigo Berdasarkan Karakteristik Berpikir

Anda tentunya pernah mendengar kata anak indigo. Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar anak indigo? Anak yang memiliki kelebihan khusus, memiliki indra keenam, dapat melihat lintasan masa depan, mengobati dengan cara di luar nalar? 

Memang begitu-lah rata-rata persepsi masyarakat mengenai anak indigo. Namun demikian ada baiknya kita mengenal lebih bagaimana sebenarnya anak indigo. Sehingga dapat menilai anak indigo secara lebih objektif.

Karakteristik Anak Indigo

Anak indigo memiliki karakter khusus yang jarang sekali ada pada anak-anak biasa. Cara berpikir mereka sedikit lebih rumit. Begitu pula dengan alam perasaannya. Oleh karena itu, tidak sedikit anak indigo yang merasa kesepian (meskipun mereka tidak menyadarinya). 

Bagaimana sebenarnya karakteristik anak indigo? Kita dapat membagi ciri-ciri anak indigo ke dalam beberapa golongan. Di bawah ini merupakan karakteristik anak indigo:

Konseptualis

penggolongan anak indigo
Anak indigo dengan ciri konseptualis sangat pandai dalam hal logika. Biasanya mereka berpikir secara filosofi untuk menyederhanakan sebuah pola pikir tertentu, atau mengambil inti dari sebuah pemikiran. 

Saya beri contoh misalnya mengenai cinta. Bagaimana pola pikir konseptualis anak indigo melihat cinta? Cinta hanyalah salah satu dari sekian perasaan yang ada. Cinta tak ubahnya dengan perasaan lain: benci, rindu, suka, takut, dan lain sebagainya. 

Dengan mengkonsep kata cinta seperti itu, anak indigo konseptualis dapat memahami cinta dengan lebih mudah. Ia dapat menerangkan konsep cinta "out of the box", berbeda dari orang pada umumnya. 

Humanis

Humanis merupakan golongan lain dari anak indigo. Mereka memiliki rasa empati yang besar, bahkan dapat dikatakan berlebih. Ibu mereka biasanya menceritakan bagaimana anaknya ikut muntah ketika menengok orang sakit. 

Mereka ikut merasakan penderitaan orang-orang di sekitarnya. Bukan sekedar peka terhadap perasaan orang lain, anak indigo sangat sensitif. Sehingga pada usia anak-anak mereka sebenarnya sudah menanggung "beban" yang pada umumnya baru dirasakan ketika seseorang beranjak dewasa.

Anak indigo humanis memiliki pola pikir khusus, yaitu ingin memberikan hidupnya demi kebahagiaan orang lain. Dalam bahasa psikologi dikatakan sebagai orang yang melayani umat manusia. 

Dengan kata lain, mereka telah selesai dengan hidupnya sendiri. Mereka merasa tidak memerlukan apapun untuk dirinya. Yang mereka perlukan adalah kesempatan untuk menolong sesama. Padahal sebagai manusia, tetap saja ada kebutuhan seperti disayangi atau dicintai. Namun hal ini tidak disadari oleh anak indigo humanis

Artistik

Sebagian dari anak indigo adalah artis atau seniman. Hal ini ditunjang oleh cara berpikir yang tidak umum, perasaan yang juga sedikit berbeda, dan memang ada kecenderungan dalam hal seni. 

Seni merupakan wadah untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran, atau keyakinan mereka dalam kehidupan ini. Melalui seni juga, mereka dapat mendokumentasikan pemikiran-pemikirannya. Mungkin bagi orang biasa hanyalah sekedar coretan di atas kanvas. Namun bagi anak indigo, lukisan dan coretan tersebut menyimpan ribuan makna.

Seorang anak indigo bisa jadi mempunyai seluruh karakteristik di atas. Ia bisa seorang humanis, artis, sekaligus seorang konseptualis.